Sabtu, 28/02/2009 19:25 WIB
Reza Yunanto - detikPemilu
Jakarta - Kualitas calon anggota legislatif (caleg) pantas diragukan. Pola rekrutmen caleg yang dilakukan partai politik tak ubahnya seperti mencari orang untuk dikirim sebagai tenaga kerja wanita (TKW) ke Timur Tengah.
"Partai sekarang masang pengumuman siapa yang mau jadi caleg. Ini seperti mengirim TKW ke Timteng saja," kata budayawan Ridwan Saidi.
Hal ini disampaikan Ridwan dalam diskusi "Kualitas Caleg" di Warung Daun Jl Pakubuwono, Jakarta Selatan, Sabtu (28/2/2009).
Dikatakan Ridwan, saat ini begitu mudah bagi siapapun untuk menjadi caleg. Sistem rekrutmen caleg oleh partai sama saja seperti mencari tenaga kerja dengan memasang pengumuman, dan kemudian banyak orang mengantri untuk mendaftar.
Padahal, kata anggota DPR/MPR 1977-1987 ini, seorang yang layak menjadi caleg harus memiliki pengetahuan standar legal drafting untuk menjalankan tugasnya jika terpilih sebagai anggota legislatif di parlemen. "Dia harus ngerti ilmu hukum, ilmu negara, dan ilmu tata negara," imbuhnya.
Karena pola rekrutmen caleg masih seperti pencarian TKW ini, ia meragukan kualitas anggota parlemen hasil pemilu 2009. Sistem kenegaraan disebutnya bakal terganggu oleh caleg-caleg yang terpilih hanya dari proses rekrutmen yang tak mementingkan kualitas. Kondisi itu menurutnya akan merusak gambaran rakyat tentang negara yang diidamkan.
"Kalau gini gambaran rakyat tentang virtual state dirusak oleh rekrutmen caleg model TKW," pungkasnya.
( Rez / mok )
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!